Aiku and her comfort zone
“Aiku anjing. Habis ngapain lo?? Luka semua.”
Aiku nyengur melihat sahabat laki lakinya itu menatapnya galak.”Fight with my ex bf.” Jawabnya santai
Kaiser memijit kepalanya pusing,”Masuk dulu gue obatin luka lo.”
“Siapp!!” Perempuan itu dengan senang hati masuk ke apartemen sang sahabat yang kini tengah mondar mandir mandir memcari obat luka
“Diem di sofa anjing stop membuka majalah gue.”
Aiku berdecih.”Galak banget. Lagian majalah lo bosenin. Just fashion and football. Lo ga ada majalah ehem gitu?”
“Gue bukan lo. Lagian kalaupum gue mau ngoleksi gue ga akan ngoleksi cowo cowo seksi kaya yang lo punya”Kaiser mendekat lengkap dengan kotak p3k.” Sini liat muka lo.”
Aiku mencondongkan wajahmya ke Kaiser dengan santai,”sudut bibir sama pelipis kai.”
“Okay.” Kaiser mengobati dengan hati hati.”Dah.”
“Thanks kai.” Aiku menjauhkan wajahnya
“Kok bisa berantem??” Tanya Kaiser sambil membereskan kotak P3K miliknya
“Dia duluan. Gue putusin dia ga terima terus tiba tiba nampar sambil ngata ngatain gue murahan lah. Punya cadangan ya bener sih.” Aiku menjeda ucapannya sambil menggauk tengkuknya yang tidak gatal.
“Tapi nampar??? Berlebihan ga sih??Gue tampar balik lah anjing dah gelut habis itu.” Kaiser mengakhiri ceritanya dengan senyuman puas
Kaiser menyesal bertanya asam lambungnya serasa naik seketika.”Kebiasaan. Dah sana balik lo gue mau tidur.”
“Ikut kai. Ngantuk juga.”
“Pulang lo gadis.”
“Kata siapa gue masih gadis??”
Kaiser menatap ngeri Aiku.”Gue aduin mama lo.”
“Canda. Ikut ya tidur.”
“Serah lo deh ku. Tuh kamar satunya kosong.”
“Gamau mau tidur sama kai.” Aiku mengimutkan suaranya membuat kaiser merinding seketika.
“Asu merinding gue.”
Aiku tertawa keras.”Sama gue juga merinding kai. Ayolah kai serem kamar yang satunya ga berani gue. Plisssssss.”
Kaiser menghela nafas.”Yaudah lo tidur di kamar gue. Gue tidur di kamar satunya.”
Aiku memukul kaiser tepat di bahu.”Anjg lo. Gue cuma mau kita cuddle kaya pas kita kecil. Ga peka ah lo pantes jomblo.”
Kaiser memukul balik Aiku,”Anjing. Ga. kita udah gede. Lo cewe gue cowo. Ga bisa anjing.”
“Yaelah ga bakal ngapa ngapain juga kai.”
Kaiser berjalan duluan ke kamar.”hm. Terserah lo deh. Yaudah ayo.”
Aiku berlari menyusul kaiser. Perempuan itu tersenyum senang memeluk kaiser dari belakang meskipun harus menjinjit sedikit untuk meletakkan kepalanya di bahu lelaki tersebut.
“Hobi banget nempel nempel heran.” Kaiser mengulum senyumnya merasakan Aiku yang kini beralih memegang erat lengannya.
“Gapapa lo nyaman kai.”