.
2 min readSep 12, 2023

Bertamu lebih awal

Tabito datang duluan demi ingin berbincang sebentar dengan Eita barangkali ada kesempatan. Maka kini ia sudah berdiri di depan rumah si sahabat dan mengetuk pintu.

“Iyaaa!! Sebentarr!!!”

Suara milik Eita terdengar samar di telinga milik Tabito. Tipe suara halus yang sedikit berat. Pintu terbuka keduanya melotot sama sama terkejut.

Eita terkejut melihat bito dan bito terkejut dengan tampang eita yang jauh berbeda dari profil di aplikasi chattingnya.”Kak Asu?”Tanya yang lebih muda

Tabito berdecak kesal,”Panggil bito aja. Aneh.”

“Terserah gue. Ngapain ke sini? Kak rei lagi keluar. Lagian kerkomnya jam 5 kan?”

“Gue sekalian dari luar jauh kalo ke rumah dulu.”

“Oh yaudah masuk. Duduk boleh berdiri boleh.”

Tabito duduk di ruang tamu dengan eita yang ikut duduk di sampingnya.”kenapa ngeliatiin gue gitu banget?”

“Beneran mirip jamet kuproy.”

“Bangsat.” Bito tersenyum setelah mengumpat. Ia mau marah tapu ga bisa.

Eita terkekeh.”Kak Asu emosian deh ngga asik.” Eita berdiri,”Mau minum dulu ngga?”

“Boleh.”

“Okeyyy tunggu sebentar”

Tabito membuka handphonenya agar terlihat sibuk saja. “Nih minumannyaa. Sorry cuma jus instan.”

“Ngga papa makasih ya cil.”

“Eum. Kak Asu lo pinter beneran ngga?”

Tabito mengangguk,”Iya nilai gue bagus bagus kok. Apalagi kimia mau gue ajarin kimia ngga?”

“Engga. Ga suka kimia pusing.”

“Belajar sama gue ga pusing.” Ucap bito lalu meminum minumannya

“Kimia sama siapa aja pusing.”Keluh Eita lelaki yang baru menginjak kelas awal SMA

Tabito tertawa kecil. Kimia mudah untuknya,”Eita kan nama lo?”

“Iya.”

“Gue panggil cil aja ya? Lagian lo manggil gue Asu juga.”

“Terserah yang tua aja.”

Tabito baru ingin marah namun ia sudah merasakan usapan lemmbu di kakinya. Kucing abu.”Ini ricii ya?”Ia mengangkat kucing kecil itu ke pangkuannya

“Iyaa.”Eita mencolek gemas kucing miliknya.”Lucu ngga?”

“Lucu… jantan yaa?”

“Iya.”Jawab Eita,”Kak Asu lo kok ga jamet jamet bgt?”

“Gue di mata lo jamet ya?”

“Iya aneh rambut lo kak kek jamet.”

“Kwkwkwk. Padahal effort lo gue begini.”

“Alay.”

Tabito menggeleng,”Iya emang.”

“Ngantuk.”

“Tidur.”

“Ngga enak ninggalin tamu..”

“Yaudah tidur sini aja.” Tabito menepuk pahanya memberi isyafat eita untuk tidur di pahanya

Eita mengeryit,”Mau modus yaa?”Tanyanya tapi badannya bergerak untuk berbaring di paha yang lebih tua bahkan ia menyingkirkan rici yang ada di pangkuan bito sebelumnya

“Rici kamu di bawah aja dulu.”Ucap Eita lalu mulai memejamkan matanya. Tertidur dengan mudah

Tangan milik tabito terulur mengelus rambut milik yang lebih muda,”Pelor banget. Mana lucu lagi sayang kaya bokem.”

Tabito terlalu hanyut dalam pemandangan samai yang lebih muda di pahanya sampai tidak sadar teman temannya yang lain sudah datang dan masuk ke dalam

“Bagus dicariin di grup ga muncul padahal rencana mau makan dulu. Eh udah disini duluan…Mana mesra mesraan sama adek gue.”Rei berkacak pinggang lalu menggeplak pelan bahu milik tabito membuat sang empu mengukir cengiran bodoh.

No responses yet