.
2 min readApr 14, 2023

Bullshit?

Fix it

“Kenapa nggak di makan?”

Isagi salah tingkah sebab lelaki yang bersttus sebagai suaminya ini menyodorkan satu wadah penuh sushi dan satu kotak berisi buah naga yang baru saja di potong.

“Eum makan bareng?”Tawar Isagi sambil menggaruk tengkuknya

“Iya.. makan aja duluan”

“Okey..? Aku makan ya” Isagi mulai mengambil sumpitnya. Sumpah Isagi tidak pernah merasa secanggung ini saat mengunyah. Rasanya ada sampai 23 kali ia mengunyah namun masih susah untuk ditelan.

Glek

“Enak?”

“Enak rin.. makasih ya”

“Makan lagi, buahnya juga dimakan biar cepet pulih. Gue denger jurusan lo bakal banyak tugas praktek. Jaga kesehatan”

Isagi mengangguk patuh, dengan lancang mengangkat sumpitnya hendak menyuapi lelaki di depanna. “Rin, Aaaaa?”

Di luar dugaan Rin memajukan kepalanya dan menyantap dengan senang hati. “Enak”

“Ha? Hahaha iya kan enakk!!”

“Eum enak”Balas Rin

“Anu Rin.. maaf kamu nggak usah segininya deh. Aku udah sehat”

“Ya bagus kalo udah sehat”Ucapnya acuh sambil lanjut makan

Isagi menarik naas lalu menghembuskannya pelan. “Maksudku bisa nggak stop buat aku ngerasa percaya diri.. “ Isagi memberi jeda sejenak sebelum melanjutkan perkataannya

“Stop buat aku ngerasa aku masih ada kesempatan buat dapetin kamu Rin. Stop buat aku semakin ingin ngerebut kamu dari sahabatku sendiri. Stop ngebuat aku goyah dengan keputusanku buat berpisah dengan kamu” Ucapnya lirih

Rin menghela mafas pelan sebelu mulai bicara,”Yaudah, what do you think kalau gue mutusin meguru demi lo?” Rin nampak ragu namun akhirnya kalimat yang tidak pernah terbayang keluar, terucap lancar dari belah bibir lelaki ini

“Let’s make this marriage real like you have dreamed before yoichi”

No responses yet