First Meet
Eita tiba tiba berdiri membuat Rieko yang duduk disampingnya kaget,”Miss tataa kenapaa berdiri?!! Aku kaget.”
Eita mengusap lembut kepala anak didiknya itu.”Eum maaf ya sayang. Rieko ikut Miss ke rumah Miss yaa? Ayahnya rieko masih banyak kerjaan katanya.”
Mata anak laki laki itu berbinar.”Akuu mauu! Males sama ayah sibuk terus aku aja ngga dijemput huh. Tau gitu dari siang aku ikut miss pulang. Miss juga capek, ya kan miss?” Anak laki laki berdiri lalu menggandeng tangan Eita membuat perempuan berusia 22 tahun itu tertawa.
“Ngga boleh gitu sama ayah kamu. Ayok ikut miss. Kita naik motor miss ya?”
“Okeey miss!”
Eita dan Rieko berjalan menuju parkiran sambil bergandeng tangan. Murid murid yang lain sudah pulang jelas.
“Rieko di depan sini.” Eita mengangkat tubuh kecil Rieko untuk duduk,”Pegangan ya?”
“Siapp Miss. Go go!”
Eita lagi lagi dibuat gemas,”Okayy let’s go!!!”
Semilir angin mengiringi jalan mereka berdua. Menyenangkan eita yang suka anak kecil dan ya Rieko yang sangat suka dengan wali kelasnya.
“Sampai dehh!” Eita berseru saat sudah sampai di perkarangan rumah miliknya. “Ayo Rieko kita masuk.”
Sunyi dan gelap. Rumah itu kosong tidak ada siapa siapa namun Rieko masih merasakan hangat.
“Miss tata tinggal sama siapa?”
Eita menunduk untuk menatap mata Rieko yang juga mendongak,”Miss Tinggal sendiri.” Perempuan itu meletakkan Tasnya di sofa. “Oh ya Miss hidupin lampu dulu.” Perempuan itu bergerak celat menghidupkan lampu
“Udah hidup. Rieko mau nunggu disini? Atau ikut miss buat makanan? Kita mam bareng bareng?”
“Miss buat makanan?”
Eita bingung,”eum iya? Kenapa?”
“Mbak ngga siapin Miss makanan?”
Eita baru sadar Rieko ini anak orang kaya.”Ah. Maksud kamu orang yang masak? Miss ngga punya.”
“Kok Miss ngga punya.”
Eita gemas,”Yaa gaji miss ngga cukup buat gaji mbak. Lagian Miss suka masak! Kamu cobain ya masakan miss. Duduk sini.”
Rieko patuh menungguh perempuan berambut sedagu itu memasak dengan cekatan. “Wah miss keren!”
Eita tersenyum “Masa?”
“Eun miss keren. Kalo rieko punya bunda. Bunda bakal keren kayak miss ngga?”
Eita terdiam sebentar.”Pasti dong!Rieko keren jadi Bundanya Rieko juga keren.”
“…”
“Aku mau liat bunda deh Miss. Tapi Ayah ngga pernah tunjukin katanya bunda jahat. Aku percaya aja sama ayah karena kalo bunda baik Bunda pasti ada sama aku sekarang ya kan miss? Menurut miss bunda baik atau jahat?”
“Miss ngga tau. Orang dewasa susah dimengerti. Orang tua miss juga gitu. Mereka punya jalan sendiri yang terpenting sekarang Rieko punya ayah yang sayang sama Rieko.”
Rieko menganggukkan kepalanya.”Iya miss pinter ya.”
Tawa Eita meledak,”Ya ampun iyaa lah kalo miss ngga pinter gimana miss bisa ngajarin kamuu rieko” Ucapnya gemas
“Hehe.”
“Kamu ini. Nih makan.” Eita menyodorkan Omurice buatannya,”Ayo makan.”
“Terimakasih Miss.” Rieko mulai memakan makanannya
“Gimana enak ngga?”
Mata bulat anak laki laki itu berbinar,”Enak banget Miss. Aku sukaa!”
“Bagus deh habisin ya? Oh ya ayah kamu bakal jemput 1 jam lagi nih katanya.”
Rieko menekukkan bibirnya,cemberut.”Ih males aku mau tinggal sama Miss aja.”
“Ngga bisa sayang. Kamu punya ayah kamu.”
“Is yaudah miss aja yang tinggal sama aku. Miss nikah sama aku! Miss mau kann?”
Eita menggelengkan kepalanya.”Ngawur kamu. Kamu masih kecil.”
“Yahh miss.. masa Miss ngga bisa tinggal sama aku☹”
“Gini aja.. kapan kapan lagi kamu mampir ke rumah Miss ya?”
“OKAY!”
Eita mencuci piring sedangkan Rieko tertidur di kamarnya setelah makan. Eita merebahkan dirinya juga di kasur.”Hft capek juga yaa ternyata.. kangen papa sama mama deh. Mereka pasti bahagia sama keluarga baru mereka sampe ngga pernah balik ke sini lagi.”
Suara klakson menyadarkannya dari pikirannya. Ia langsung menggendong Rieko yang tertidur dan membawanya ke keluar rumah.
Tampan
Kata pertama yang terlintas di benak Eita. Ayah dari Rieko ini tampan sekali.”Malam pak. Ini Riekonya tertidur.” Eita menyerahkan Rieko ke lelaki dewasa di depannya.
“Iya terimakasih ya bu sudah menjaga anak saya. Maaf merepotkan.”
Eita memasang senyum sampai matanya menyipit,”Eum tidak apa pak. Lain kali kalau telat kabarin saya ya pak agar Rieko tidak menunggu terlalu lama di sekolah.”
“Baik bu. Terimakasih saya permisi ya?”
“Iya silahkan pak.”
“Mari.”lelaki itu tersenyum sebelum akhirnya masuk ke mobil
“Anjing cakep cok”