.
3 min readOct 8, 2023

Got you

Perlombaan kecil kecilan itu benar benar dilaksanakan. Suasana ramai banyak stand makanan disana benar benar banyak sponsor. Pantas saja Yukimiya terlihat benar benar lelah karena ialah yang menguus dananya.”Lega ya ki? Semuanya beres.”Tanya Aiku

“Iya seneng liatnya ga sia sia gue bolak balik nyari dana buat sekolah miskin ini. Padahal ya bukan uruaan gue lagi juga udah lengser tpi yaudahlah”

Aiku tertawa. “Sekolah lo ini.”

Yukimiya ikut tertawa,”Itu bito gaa sih? Lagi siap siap?”

“Iya. Oh berarti yang pirang itu kaiser yaa?”Tanya Aiku

“Iya.”

“Kalem ya anaknya.”

Yukimiya mengangguk,”Nggak juga sebenernya emang gitu tampilan luarnya dalemnya rada gila dikit. Puaing gue kadang liat dia di rapat.” Ucapnya

“Kenapa?”

“Sejenis kayak eita lah. Lo pasti ngerti.” Ucap Yukimiya

Aiku diam sebentar membayangkan tingkah eita,”Oh.. oke aneh juga berarti.”

“WOI KAISER ANJING LOMPAT TOLOL!!”

Aiku yang asik mengobrol dengan yukimiya menoleh medengar teriakan Tabito dari lapangan. Oh si surai pirang menabrak papan rintangan dan terjatuh.

“emang agak aneh..” Ucap Aiku

“Udah gue bilang.”

Aiku menggeleng lalu ia berjalan mendekat ke lapangan,”Gue tolongin dulu deh kasian anjir terduduk di situ.”

“Iya.”

“Ssst anjing sakit bgt.. anjing bito anjing gara gara dia gue jatuh asu.” Kaiser megurut pelan lututnya yang kepentok.

“Goblok kai. Lompat anjing.”

“St diam ah lo bito bangsat sakit ini anjing.” Kaiser mendumel

Tabito menghela nafas,”ck cepet deh naik gue gendong ke UKS.”

“Idih ogah bangsat gue ngga mau dipanggang sama cowo lo.” Ucap Kaiser

“Bito?”

“Yo aiku. Tolong ku gue ngga sanggup ngadepin janda pirang ini.” Tabito mengadu sambil menggeleng

Kaiser melotot,”Sakit….”

“Mau dibantu ngga? Kita ke UKS?”Tanya Aiku

“E-eh boleh deh.. siapa?”

“Gue Aiku salam kenal. Ayo naik? Kaiser kan?”

“Iya thanks ya ku.” Kaiser perlahan naik ke punggung Aiku membuat bito mengeryit heran

“Kerasukan nih si pirang.”cibirnya.“Dah titip ya ku gue mau nyari eita aja.” Ucap tabito

“Yoi.” Aiku membawa kaiser ke UKS

“Tiduran aja dulu ya kai. Is it hurt??” Tanya Aiku

Kaiser mengangguk sok memelas.”Eum sakit~”

Aiku khawatir sekarang ia mendekat melihat kaki milik kaiser,”Lutut lo sampe biru kai.”

“Iya karena itulah sakit.”

“Oh ya salam kenal ya kai. Ini pertama kalinya kita ketemu.”

Kaiser tersenyum,”Iya salam kenal juga. Lo udah lama temenan sama bito?”

“Dari SMP”

“Oh i see. Oh ya iku- eh

-iku?”

“Sorry.. lo ngga suka? Soalnya nama lo keoanjangan jadi gue singkat jadi iku biar lebih enak manggilnya.”

“Ohh iya it’s okay kalo mau manggil gitu.” Ucap aiku sambil tersenyum

“Lo cakep.” Ceplos kaiser

“Oh? Thanks? Lo juga-

-cantik.”

Kaiser mengulum senyum,”Thanks. Oh yaa lututnya udah ga terlalu sakit lagi. Gue mau jalan.”

“Beneran?”

“Iya”

“Yaudah gue temenin lo jalan ya kai. Bosen juga ga ada temen.”

“Alright Ayo.” Kaiser turun dengan semanngat dari ranjang saking semangatnya ia terjatuh dan terduduk di lantai.

“Astaga kai. Hati-hati..”

Mata kaiser berair bukan karena sakit tapi malu. Ia mempermalukan dirinya sendiri di depan ‘iku’ nya. “E-eum sorry.”

Aiku menunduk mengusap kepala kaiser dengan pelan.”Lo jangan nangis kai… sakit banget ya??”

“Engga nangis! A- gue maluu.” Kaiser menutup wajahnya membjat Aiku gemas.

“Pft yaudah ayoo jadi mau jalan ngga???”

“Mau. Bentar gue masih malu iku. Plis sebentar.” Kaiser menunduk, Aiku berinisiatif memeluk tubuh kaiser. “Kaya gini aja. Lo ga perlu liat gue kan?”

Kaiser mengangguk kecil di bahu Aiku. Menenggelamkan wajahnya sepenuhnya di bahu milik Aiku dengan nyaman.

I know you’re Icel kai.”

No responses yet