.
2 min readJul 26, 2023

Hancur untuk kedua kalinya

Yukimiya berulang kali merapalkan doa berharap kekasihnya baik-baik saja. “Lebih cepet ku jalanin mobilnya.”

Aiku mengangguk menginjak gas lebih keras,”bentar lagi sampe ki.”

Mobil polisi itu terparkir di parkiran apartemen tempat dimana Handphone milik eita terlacak. Aiku membawa rekannya juga untuk menangkap Tabito. Penculikan termasuk kriminal bukan?”

Setelah meminta data dan kunci ke recepcionis mereka langsung membuka paksa pintu. Rahang milik yukimiya mengeras saat melihat kekasihnya sudah tak sadarkan diri dengan tubuh penuh bercak merah, beberapa bagian tubuh yang melebam dan yang paling parah bagian bawah kekasihnya robek..

“BRENGSEK!”Pukulan ia layangkan secara refleks, hatinya berdenyut sakit melihat orang yang ia cintai seperti itu. “Demi tuhan bito lo brengsek banget anjing!!” Pukulan demi pukulan dilayangkan sebelum rekan-rekan polisi aiku mengambil alih Tabito dari Yukimiya yang mengamuk.

“Ki.. gue berhasil ngambil hal berharga dari kekasih lo. Makasih udah dateng telat..gue pastiin kali ini dia ngga akan ngelupain gue.” Tabito mengucapkan kata terakhir sambil tersenyum memuakkan.

Benar benar orang gila.

Aiku menepuk bahu yukimiya yang menangis,”Ki. Biar rekan gue yang urus bito. Kita ke rumah sakit eita harus diperiksa.”

Yukimiya memakaikan hoodie miliknya ke kekasihnya, hatinya semakin sakit melihat air mata yang sudah kering tertinggal di pipi kekasihnya.”Maaf.. maaf aku telat. Kamu pasti kesakitan.”Jemarinya bergetar mengusap bekas air mata itu.

Aiku memandang sedih keduanya. “Ki.. angkat eitanya ayo ke rumah sakit.”

No responses yet