.
3 min readAug 20, 2023

..

Tabito sibuk mengambil gambar dan video Eita dan Rieko yang sedang nergandeng tangan sepanjang jalan menelusuri akuarium. Keduanya sangat menggemaskan tawa Rieko dan tawa Eita saling bersahutan membuat laki laki itu tersenyum akibat hangat yang mengisi hatinya.

“Cantik banget…”Gumamnya melihat Eita yang tertawa hingga matanya menyipit. “So cute..”

“Miss.”Panggil Rieko

“Iyaaa? Kenapa Rie??”

“Eum makasih ya Miss udah mau jalan sama aku sama ayah.”

Eita mengusap lembut rambut Rieko,”Sama-sama sayang. Lagian Miss suka kok! Miss belum pernah loh ke sini larena tiketnya mahal. Untung dibayarin ayah kamu hehehe.”

“Aku serius.. makasih yaa miss. Aku ngerasa punya Bunda. Aku biasanya kalau jalan cuma sama ayah tapi karena Miss akhirnya aku ngerasain jalan sama Bunda. Miss hangat dan selalu penuh kasih sayang. Aku suka sama miss. Aku ga berlebihan kalau bilang Miss baik karena miss emang sebaik itu. Makasih ya Miss..”

Eita tersenyum,”Sama sama sayang.. miss juga seneng serius.”

Eita melihat dirinya yang waktu itu masih kecil berjalan dengan penuh senyuman dan tawa sambil digandeng kedua orang tuanya sebelum akhirnya ia sendirian. Kesepian tidak ada seorang pun disisinya. Panggilan anak tak diinginkan pun sudah sering keluar masuk di telinganya semenjak dia SMP.

Ia terkesiap merasakan usapan lembut di pelupuk matanya,”Kenapa nangis eii?”Tabito mengusap air matanya.

Eita menggeleng,”Ngga papa mas. Maaf yaa. Aku cuma terharu ajaa denger ucapa Rieko. Makasih ya Rie..”

Lelaki kecil itu tersenyum,”Sama sama miss!Tapii Miss jadi nangis.. miss sedih ya denger ucapan aku..”

“Miss terharu sayang. Bukan sedih. Sebenernya miss juga kangen jalan rame rame gini Miss jadi ngga kesepian deh karena ada kamu. Ada mas bito juga.”

“Aaa Miss~aku sayang miss”Rieko memeluk Eita membuat perempuan itu menggendong lelaki itu untuk sekedar didekap.

Tabito terkekeh,”Rie berat loh ei. Biar gue aja yang gendong.”

“No! Aku bosen sama ayah.”

Eita tertawa,”Ngga papaa mas bentar ajaa. Ayo keliling Rie!”Eita mengingat kembali kenangan saat ia digendong ibunya mengelilingi tempat wisata saat itu dengan ayahnya yang menggandeng tangan ibunya. Sebelum akhirnya ia sendirian

Melihat senyum Rieko membuat tabito senang sekaligus sedih. Kenapa? Ia sadar mau seberapa keraspun ia berusaha menjadi sosok ibu untuk anaknya ia tidak akan bisa memenuhi keinginan Rieko untuk disayang oleh ibunya. Melihat betapa bahagia anak tunggalnya itu di gendong dan di ajak bercerita oleh gurunya membuatnya tenang. “Ei you have to be my wife..”gumamnya.

Mereka akhirnya beristirahat untuk makan siang. Mereka bertiga sama sama senang,”Ei..”

“Eum iyaa mas?” Eita sibuk menyuapkan makan ke Rieko,”aaa~ Rie.”

“Pinterr bangett sih kamuu~”

“Hehehe Miss makan ajaa. Aku bisa makan sendiri kok!”

“Okayy sayang. Miss makan yaa? Hati hati makannya jangan sampe keselek.”

“Siapp Miss!”

“Ei.”

“Apa mas?”

Tabito memandang Eita intens,”Kenapa mas lihatin aku gitu banget?”

“Ei demi tuhan.. gue mau lo jadi istri gue. Maaf kalau terburu buru tapi gue udah yakin ei. Can you just accept me?”

Eita menghela nafas.”I don’t know yet mas. Honestly aku juga tertarik sama Mas. Tapi kita terlalu berbeda. Aku ga punya orang tua. Apa keluarga mas bisa nerima aku hm? Aku bukan orang terpandang. Aku jelek. Aku ngga pantes buat keluarga terpandang kamu.”

“Kalo gitu ayo ketemu orang tuaku. Kita buktiin.”

No responses yet