Just forget it
Aiku menyenangkan. Lelaki itu perhatian,”pantes anjir ku cewe lo banyak. Lo tau banget gimana cara baik memperlakukan orang”
“Hahahaha, cewe gue ga banyak anjing. Yang baper banyak tapi”
Eita mencibir mendengar perkataan lelaki di sebelahnya ini, ia diajak aiku ke food festival yang ada di mall. Keduanya kini sedang berkeliling sambil mengobrol santai.”Aiku”
“Ya ta?”
“Gue manis ga?”
Lelaki dengan kumis itu mengeryit heran,”honestly yes, ekspresi lo lucu minim but it’s pure. I like it. Lo lucu kalo udah sama hal yang lo suka. Pas lo sama bito misalnya. Lo jadi lucuuuuu banget”
“Ada lagi ngga yang bagus dari gue?”
“Kenapa sih? Lo lagi insecure ya ta?”
“Maybe”
Aiku berpikir sejenak,”Pinggang lo kecil, lucu kayaknya cocok buat dipeluk. Mau gue peluk ga ta?”
Eita bergidik,”ew. But thanks”
“Ta apapun yang dibilang orang just be your self. You just need to find someone yang bisa nerima semuaaaaaa tentang lo. Kayak bito dia pacar lo kan? Dia pasti nerima apapun yang ada pada diri lo”
Harusnya
Eita tersenyum,”Thanks ya ku”
“My pleasure love”
“Ew”
Aiku tertawa kencang,”tuh lo lucu banget. Apapun yang lo lakuin itu pure and i love it”
“Kalo lo yang muji gue berasa dibaperin buaya.”
“Ga salah”
“Mau itu ku jajanin”Eita menunjuk ricebowl dengan menu jejepangan.
“Ayo”
Selepas itu keduanya mencari tempat duduk untuk makan,”ta? Kenapa berhenti”
Eita mematung melihat sosok yang tidak bisa menemaninya ada di depannya sedang bermadu kasih dengan orang lain.
Aiku mengikuti arah pandang eita,”Shit”Umpatnya. Tanganmya dengan sigap menutup mata yang sudah hampir mengeluarkan muatannya,”ssst eita tenang ya. Kota pindah”
Lelaki itu menuntun eita duduk di ujung lain,”duduk ta”
“T-thanks”Ucapnya terbata dengan suara yang bergetar menahan tangis,”a-aiku gue makan nanti”
“Sure, jangan ditahan ta.”
“Sakit ku..” Air mata mulai turun namun langsung diseka oleh lawan bicara.
“I know, i’m here. Gue bisa peluk lo ga?”
Eita mengangguk di sela isakan, aiku langsung memeluk tubuh ramping itu.”ssst lepasin semuanya yaa”
“Sakit ku sakit banget satu tahun gue diem. Gue kira bakal sementara nyatanya sampai sekarang”Eita bercerita di tengah isak tangisnya,”I know, gue emang banyak kurangnya. But it can not be a reason right?”
“Iya ta, nggak ada alasan yang pantes buat selingkuh”
“Patah terbesar gue we never had sex but they had”
Aiku mencium pucuk kepala eita,”sst it’s okay”
“I’m not okay ku.. It’s hurt”
“I know”
Eita masih terisak, ia merasa nyaman dan aman ia ingin mengeluhkan semuanya pada lelaki yang kini tengah mendekapnya. Sosok kakak yang mengisi kosongnya kasih sayang keluarga yang tidak pernah ia dapatkan. Aiku hangat.
“Makasih aiku”Ucap eota dengan suara serak
“Baikan?”
“Iyaaa makasih ya”
“Ta apa yang bakal lo lakuin sekarang? Putus?”
“Gue bakal lupain ini.”
“Kenapa ta? Mending lo putus”
“I love him ku, gue ga bisa lepas bito it’s olay sakitnya sebentar kok bentar lagi juga gue lupa. Gue orangnya pikunan kok” ujarnya sambil menyunggingkan senyum
Aiku menggenggam tangan eita,”Ta dengerin… it will be a nightmare for you. Lo ngga bakal bisa lupain ini ta”
“I can, dulu dulu juga begitu. Gue bisa bertinglah seakan gue ga tau ku. Jangan ikut campur”
“Fine gue ga bakalan ikut campur. Tapi kalo lo butuh bahu,telinga, atau apapun call me ya?”
“Sure”
Terimakasih aiku