Narration 1
Lelaki dengan netra dwi warna itu terduduk santai di atas motornya sendiri sembari menunggu tetangga sekaligus sahabatnya. Suara pagar terbuka membuat Aiku yang awalnya fokus pada handphone mengalihlan atensinya.
“Udah kai? Ngga ada yang ketinggalan?” Tanya Aiku memastikan pasalnya sudah beberapa kali ia harus putar balik untuk mengambil barang tertinggal milik Kaiser.
“Udah.” Jawab perempuan cantik dengan rambut sebokong yang kini terikat rapi. Kaiser menadahkan tangannya meminta helm yang lamgsung dipahami oleh Aiku.
“Sini gue kaitin kai.” Aiku menyuruh kaiser mendekat karena perempuan itu tampak kesulitan memasang kaitan pada helm.
“Thanks”
“Nih jaket tutupin paha lo.. rok lo makin pendek aja dari tahun ke tahun.”
Kaiser mendelik,”Ih! Mendek sendiri mana tau!!” Ucapnya sambil mengambil jaket milik aiku dan mengikatnya di pinggangnya.
“Iya.. cepet naik ah lo mah!” Ucaonya yang langsung dituruti
“Udah? Gue jalan ya?”
“Iyaa”
Angin mulai menggelitik kulit keduanya entah kenapa angin kali ini lebih dingin dari biasanya,”dingin ya ku?”
“Lumayan.”
“Lo yakin nggak mau jaket lo ku?”
“Nggak perlu pakek aja”
“Okey..”Kaiser memfokuskan diri pada jalanan terlalu takut untuk menatap punggung lebar laki-laki yang tinggal di hatinya sejak SMP
“Kai!”
“H-hah?”
“Jangan melamun! Pegang pinggang gue anjir gue takut lo melayang!!” Aiku menarik lengan kaiser untuk memeluk pinggang miliknya.
Wajah kaiser memerah sempurna jemarinya perlahan saling bertaut satu sama lain membentuk lingkar sempurna di pinggang milik orang yang ia cintai