.
2 min readMay 19, 2023

Pengakuan

Pemuda bersurai merah panjang itu menunggu si surai kuning sambil memeluk tangan di dada. Ekspresi kesalnya tidak dapat ditutupi. Keningnya mengkerut, kakinya beulang kali menghentak tanah, dan jangan lupakan bibirnya yang mengkerucut kesal sambil sesekali bergumam. Chigiri harus menunggu kunigami selesai piket sebelum berbicara.

”Banyak alasan” Cibirnya kesal, kalau rasa kesalnya saat ini bisa dijual mungkin ia akan mendapat 1 miliar tunai di tangannya. Intinya ia sangat kesal.

Tepukan di pundaknya membuatnya menoleh,”udah piketnya? Ngga ada alasan lagi kan? ayo ngomong sekarang kunigami rensuke” Tanya chigiri menuntut penuh penekanan.

Yang dipojokkan tidak ada pilihan lain selain mengangguk patuh,”Iya ayo”

Mereka berpindah menuju taman sekolah. Chigiri bersedekap memandang galak lawan bicara yang kini diam. Tidak berani membuka suara. Ia akhirnya menghela nafas merasa lawan bicara tak akan membuka suara sebelum dirinya.

“Jelasin semuanya, gue tau lo udah baca chat gue.” Tagihnya meminta penjelasan

Kunigami memijat kepalanya yang terasa pusing karena merasa tidak bisa lagi menghindar dari si surai merah,”… gue ngerasa ga enak.” Satu kalimat keluar kemudian ia kembali bungkam.

“Ga enak?”Chigiri mengangkat alis merasa bingung dengan pernyataan kunigami.

“Sebenernya chi selama ini gue mikirin kata-kata gue waktu itu dan ya gue ngerasa ga enak.” Aku kunigami sambil mengalihkan pandang.

Chigiri mengambil langkah berani, menjinjit memegang dagu yang lebih tinggi,”Tatap gue kalau bicara kunigami.”

Yang dipaksa semakin resah, matamya semakin enggan menatap insan yang kini memegang dagunya.”Chi jangan gini..”

“Apa yang buat lo ngga enak? Pas lo bilang gue harus salting? Apa perlu lo sampe hindarin gue kaya gini?”

“Gue malu.” Kunigami akhirnya menatap si surai merah dengan wajah bersemu,” Gue ngga bisa lihat lo kayak sebelumnya chi” Tangannya kini memegang pinggang chigiri memaksanya kembali ke tinggi awal dan menyingkirkan tangan sang pemilik dari dagunya.

Kunigami menghembuskan nafas sebelum akhirnya berbicara,”Gue jatuh cinta. Sama lo chi..”

No responses yet