Taruh
Eita tidak tahu apa yang membiatnya menyetujui untuk bertemu dengan leluarga Tabito lelaki yang baru saja dikenalnya. “Nenek!””Panggil Rieko girang. Lelaki kecil itu memeluk tubuh wanita paruh baya yang masih terlihat muda.
“Halo riee. Apa kabar hm?”
“Baik.. aku baik banget!”
“Ma.”Sapa Tabito singkat,”Ini aku mau ngenalin ei ke mama.”
Eita tersenyum lalu menunduk,”Halo.. salam kenal tante saya Eita wali kelas Rie di sekolah.”
Wanita paruh baya itu membalas senyum eita,”Bito gimana sih? Kamu susah susah bawa eita kesini cuma buat dikenalin sebagai wali kelas rie gitu?”
Tabito terkekeh,”Ya ampun ma.. ngga dong. Aku mau ngenalin ei sebagai apa ya.. orang yang buat aku tertarik. Orang yang aku yakinin bisa jadi ibu yang baik buat Rie.”
“M-mas..”Bisik Eita pelan. Dia malu
“Wahh! Rie bakal punya Bunda yaa yah???!!! Miss bakal jadi bundanya Rie yaa??!” Rieko bersorak senang memeluk Tabito dan Eita yang berdiri bersebelahan.
Eita bingung. Dirinya merasa aneh.”Mas jangan bercanda deh.. kita baru kenal.”
“Terus? Mau coba pdkt dulu ei?”
“Mas.. kita beda.”
“Nak Eita..Kalau yang kamu khawatirkan adalah saya dan ayah dari Tabito kamu tenang saja. Saya dan suami saya menerima kamu sebagai orang yang dicintai Bito. Kami mendukung keputusan bito yang yakin terhadap kamu. Jangan khawatirkan soal restu. Karena saya pasti merestui hubungan kalian.”Ucapnya sambil tersenyum
Eita ingin menangis saat Rieko memandangnya penuh harap dan ibunda dari Tabito menyunggingkan senyum tulus untuknya.”Saya tidak ada orang tua.. tidak ada yang bisa jadi wali saya. Itu hanya akan mempermalukan kalian karena menikahi orang yang tidak punya siapa siapa dan tidak jelas asal usulnya.” Ucapnya lancar
“Tidak masalah nak. Asal anak dan cucu saya suka dangan kamu. Saya tidak mau berbuat kesalahan yang sama.”Ucap Ny. Karasu
“Sudah Eita jalani saja dulu yaa? Anak saya memang keras kepala kalau sudah ada yang dia inginkan.”
“Baik.. terimakasih restunya-
-mama panggil mama saja ei.”
“Terimakasih restunya ma.”
“Mas. Makasih…”Bisiknya kepada Tabito
“My pleasure ta. Jadi lo mau nikah sama gue?”
Eita menangguk sudah kepalang basah kenapa tidak sekalian nyebur saja? Perempuan itu tidak ingin munafik dia menaruh harapan alan keluarga yang bahagia. Dirimya berharap diterima. Dirimya berharao dicintai untuk selamanya. Dan satu satunya orang yang memberinya harapan adalah Karasu Tabito lelaki yang baru dikenalnya selama 1 minggu.