Their night
“Sudah selesai mandi?”
Eita tersentak kaget,”e-eh iya sudah mas. Mas mandi dimana? Kok udah kaosan aja.”
“Kamar mandi luar. Itu kamu kalau tidak nyaman mungkin kita bisa tidur pisah kamar?” Ucap Tabito
Eita menggeleng,”Eum tidak masalah, mas sendiri bagaimana? Nyaman atau tidak?”
“Saya juga tidak masalah lagipula kamu istri saya.”
Eita mendadak senyum senyum sendiri dengan wajah yang memerah hingga ke telinga.
“Mas ga mau duduk? Sini duduk.” Ucapnya setelah sadar, Eita menepuk tepi ranjang membuat tabito menurut dan duduk di sana
“Ada apa? Kamu mau langsung tidur?”
“Mas sendiri??”
“Saya ikut saja.”
Eita berpikir apakah ia harus menuruti saran papanya untuk membuka kado bersama-sama. Pastinya kado dari ketiga sahabatnya disingkirkan.
“Mas.. bagaimana kalau kita buka kado bersama??”
“Boleh.” Tabito berdiri dari tepi ranjang mengambil keranjang penuh kado entah dari siapa saja. Keduanya kini duduk di karpet dengan nyaman.
“Ayoo bukaa! Saya mau buka yang ini mas.”Eita mengambil kado dengan bungkus kuning ukuran sedang.
“Kalau begitu saya buka yang ini.” Tabito mengambil kado dengan bungkus biru sedang. “Hm dari Michael,Sae, sama chigi ‘Happy wedding eitaa! Jangan lupa dipakek ya lop lop.’ Ini temen kamu??”Tabito membacakan surat ucapannya membuat eita reflek merampas kado tersebut dari tabito.
“Hehe anu iya sahabatku ga usah dibuka ya mas. Mereka aneh.”
“Yasudah. Saya buka yang lain.”
Eita menghela nafas lega. Lanjut membuka kado tadi,”Wah mas lihat.. baju tidur couple lucuu sekalii.”
Tabito tersenyum,”Iya lucu. Kamu kau pakai sama siapa?”
“Ya sama mas? Sama siapa lagi?”
“Kamu tidak punya pacar gitu?” Tanya tabito
“Ga ada☹” Ucap Eita,”Masa ya mas papa sering bilang aku cupu karena ga bisa punya pacar akhirnya aku dinikahin deh sama mas.”
“Masa ga ada yang mau sama kamu? Kamu lucu gitu.” Tanya tabito, kado mulai terabaikan
“Ya ga tau.. katanya aku jelek ga kaya cewe gara gara rambut pendekku. Tampilanku juga acak acakkan sih.”
“Kamu lucu.”
Eita tersenyum,”Itu karena mas ga pernah ketemu aku di sekolah.”
Tabito terkekeh,”Saya yakin kamu manis dengan rambut pendek meskipun acak acakkan.”
Eita tertawa,”Mas bisa aja. Mas sendiri ada pacar kah??”
“Ga ada saya sampe diejek sama temen temen saya karena ga punya pacar.”
“Masa? Ga percaya saya.”
“Yaudah terserah kamu mau percaya atau engga.”
Eita panik,”Ih iya iya aku percaya. Mas umur berapa sih?”
“Saya 26 tahun, kamu?”
“23 tahun mas.”
“Muda kamu masih, saya mulai ngantuk ayo tidur.”
“Baiklah.”
Eita naik ke ranjang duluan disusul tabito.”Good night ya mas. Nice to know you.”
“Ya good night. Nice to know you too.”