.
3 min readMay 27, 2023

First meet

Musik keras mengalun menghantam indra pendengaran lelaki yang kini tengah memangku dua wanita di kedua paha kokoh miliknya. Tangan sang empu berada di pinggang sang wanita. Mulutnya sesekali melontarkan kata manis kepada dua gadis yang kini semakin merapatkan diri kepadanya. Seolah haus sentuhan. “Calm down, manis.” Tangannya kini menahan tubuh wanita yang kini mulai meliar.

Merasa sang gadis tidak lagi berakal lelaki dengan bola mata berwarna berbeda itu mengangkat tubuh sang gadis dari pahanya mendudukkan mereka di sampingnya,”Sorry ladies, gue harus pergi.”Tidak ingin melewatkan kesempatan lelaki itu menggigit telinga kedua gadis lalu meninggalkan mereka.

Aiku menepuk kain yang ia gunakan sebagi penutup kakinya berulang kali. Tatapannya berubah datar tidak ada tatapan menggoda seperti yang ia buat beberapa waktu lalu. “Sampah.” Gumamnya, Ia kini berjalan menghampiri bagian bar dan memesan minuman.

Your drink sir.” Suara indah membuat aiku yang semula menunduk langsung mendongak.

Manik dwi warnanya terpaku pada insan yang membuatkan minumannya. Aiku tersenyum menerima minuman yang dibuat oleh si cantik. “Thanks cantik”

Yang dipanggil memberikan senyum,”Don`t call me like that sir, get a praise from adorable man like you make me nervous” Ia terkekeh pelan di ujung kalimat yang ia ucapkan.

Aiku mengangkat alis tertarik,”Cute.” Aiku menaruh penuh atensinya kepada bartender yang ia cap cantik. Ia bertopang dagu di meja bar memberi tatap penuh tertarik,”It`s a first time i see you here.”

Michael membalas tatapan sang lawan bicara, netra indahnya menatap langsung netra sang lawan bicara. Akhirnya ia menyungging senyum manis dengan sedikit menggoda,”And luckyly i get your attention.” Tangannya dengan lancang memegang gelas aiku menariknya dan mengembalikannya pada sang pemilik setelah meninggalkan kecupan di gelas.

Aiku menyeringai meminum minumannya tepat di bekas kecupan yang ditinggalkan michael,”It`s an indirect kiss right? Wanna get the real one?”Tanyanya dengan senyum kali ini tatapan menyiratkan hasrat benar-benar jatuh pada pesona si surai pirang berpadu biru pada pandang pertama.

“Biarkan aku menyelesaikan shiftku terlebih dahulu sir.”Jawabnya, kini michael mengambil langkah agresif mengambil ciuman singkat dari bibir Aiku,”Ups i think i steal a start line” Ucapnya seolah merasa bersalah.

Aiku memegang bibirnya lalu menyunggingkan senyum,”Huh, So let me steal the next step later. In a room maybe?” Kini Aiku melakukan serangan balasan menarik dagu michael membuat sang empu memejamkan mata,”Tell me your name pretty.”Ia meninggalkan tanda di ujung telinga Michael setelah selesai berbisik.

Michael membuka mata wajahnya bersemu entah karena malu atau mulai ikut merasakan buncahan hasrat,”Michael, Michael kaiser sir.

Pretty name for pretty person, I`m Oliver nice to meet you Michael.” Ucap Aiku lalu menghabiskan minuman yang sedari tadi terbengkalai dalam sekali teguk,”Aku bakal nunggu sampai shiftmu selesai Michael.”

Michael mengangguk,”See you Oliver” Ucapnya setelah itu perawakan Aiku hilang dari radar pandangnya. Michael akhirnya memutuskan untuk melanjutkan pekerjaannya dengan degup kencang di dadanya yang bahkan mengalahkan kencangnya musik keras.

…..

Aiku bersandar di samping meja bar hampir 4 jam ia menunggu si cantik selesai melakukan pekerjaannya,”Sudah michelle”

Alis Michael berkerut,”Siapa michelle?”Tanyanya dengan nada kesal namun wajahnya seakan mulai merekah bak bunga yang baru mekar

Aiku terkekeh melihat wajah kesal sang lawan bicara, membuatnya beribu-ribu kali lebih imut di matanya.”Panggilan sayang?” Ucapnya seolah bertanya apakah sang pemilik keberatan atau tidak dengan panggilan baru yang diberikannya.

It`s sound feminime I don`t like it oliver” Ucapnya dengan wajah bersemu, memperlihatkan fakta sebaliknya. Ia suka dipanggil seperti itu, ia suka saat seseorang memujinya cantik, ia suka mendapat pujian, dan yang terpenting ia suka apapun yang keluar dari mulut lelaki yang baru ia temui beberapa waktu lalu. Oliver Aiku yang menarik perhatian sejak ia menginjakkan kaki di tempat ia bekerja.

“Michael? Kenapa ngelamun sambil negliatin aku gitu? Ada yang salah? Kamu bisa kok ngeliat aku sepuasnya nanti. In our room pretty”

Michael menepuk pipinya sendiri berusaha menyadarkan diri,”eum.. no. Honestly it’s my first time. I’m afraid.”

Aiku tertawa melihat wajah Michael yang awalnya berani menggodanya kini bersemu larena takut dan malu atas ajakannya sendiri.

“Ih jangan ketawa!”Michael kini merengek sambil memukul lengan milik Aiku.

“Iya maaf ya.. Jalan gimana? I want to get close with you.”

No responses yet