You’re my sedative
Yukimiya bergegas keluar dari kantor dan berkendara ke toko kekasihnya setelah mendapat telpon kalau kekasihnya saat ini meringkuk di lantai sembari menangis dan merintihkan namanya meminta pertolongan.
"Ei!"Panggilnya panik saat berhasil sampai, lelaki berkacamata itu jelas khawatir nafasnya berderu kencang dan tampak berkeringat.
"Ki! Ei tiba tiba ngeringkuk di bawah meja kasir. Gue sama ness udah pindahin" Ucap Kaiser yang tengah berdiri menunggu kehadirannya," Tata di ruang istirahat. Gue sama ness ga bisa nenangin dia ki. Tolong.."
"Iya. Makasih ya kai. Gue ke eita dulu." Yuki berjalan menuju ruang istirahat. Dadanya sesak begitu melihat kekasihnya meringkuk sambil menangis dan berteriak kepada Ness yang berusaha menenangkan.
"PERGI!! J-JANGAN SENTUH SAKIT!!"
"Ness." Panggil yuki membuat yang lebih muda menoleh. Ah ia menangis. "Ness makasih ya serahin ke gue ei nya.”
"Kak.. tolong ya gue sakit liatnya." Ucap yang lebih muda sebelum pergi dari ruangan membiarkan Yukimiya dan Eita benar-benar berduaan
Yukimiya perlahan mendekat ke kasur yang diiduri eita,"Eii.. sayang.."
"Hiks ken?" Eita yang awalnya meringkuk perlahan menoleh ke sumber suara. Suara Yuki selalu menenangkan dan akrab di telinganya.
"Iya sayang ken disini.. Ei sakit ya?"Yukimiya perlahan membuat eita duduk. "Yang mana yang sakit hm?"Tanyanya sembari meenggenggam pelan tangan kekasihnya.
"S-semua..Sakit ken a-aku keinget dia lagi. Hiks s-sakit."
Yukimiya merasa bersalah jelas ini karenanya yang menyinggung hal itu,"Sakit semua ya?? Ken sembuhin ya? Kalo kamu ngga nyaman dorong aku oke?"
Eita mengangguk
Yukimiya perlahan membawa eita semakin mendekat, memberika kecupan ringan di kepala. "Kepalanya sakit?"
Eita mengangguk,"s-sakit..aku pusing."
"Pain please go away, my boyfriend doesn't deserve that."Ucap Yuki pelan. Kecupannya ia berikan kembali di kepala sebelum akhirnya pindah ke kening,"sorry ya.. buat kamu inget itu."
Jemarinya perlahan menyeka air mata kekasihnya lalu mengecup mata yang tertutup itu seara bergantian,"after this i hope all that comes out of here only happy tears."
Yukimiya berpindah lagi mengusap lembut punggung kekasih lalu berpindah ke bahu dan akhirnya ia memberikan dekapan,"it’s okay i’m here.. i will keep you safe eii. You can depend on me.. Forget about that jerk. I’ll replace him don’t cry again okay?"
Nafas eita perlahan membaik, dirinya mulai tenang tubuhnya sudah tidak lagi gemetar,”K-ken makasih ya.."
“Sama-sama sayang. Ei capek kan? Kita tidur ya? Istirahat aja ken temenin." Yukimiya membaringkan kekasihnya perlahan lalu ikut berbaring membiarkan Eitanya tidur di pelukannya meskipun hari belum menyentuh siang.
Tabito gue harap lo nggak bahagia setelah lo buat orang yang gue cinta kayak gini. Gue harap lo menderita.. gue nyesel ngalah sama orang kayak lo